Pantaskah Dosen SI dikatakan Dosen?

                                                           

Wahh… pasti saat anda membaca judul diatas merasa tercekam dan tersenyum sinis. Tenang kawan.. disini kita akan bersama-sama berpendapat. Bolehkan.. bahkan mungkin hal inilah yang diperlukan dosen untuk kita. Tidak melulu kita yang harus tahu tentang dosen tetapi dosen juga tahu kebutuhan kita. Kita melakukan proses belajar mengajar. Jadi harus dua arah. Bayangkan bila hanya satu arah, pasti sangat mengecewakan. Bukan “nilai” tetapi ilmu yang diserap kurang memuaskan. Bukankah begitu?

Dimulai dari jadwal kuliah. Terkadang dosen mengubah-ngubah dengan sendirinya. Kami sangat memahami atas kesibukan para dosen. Tapi factor yang satu ini juga mempengaruhi proses belajar mengajar kami. Solusi kami, mengatur jadwal kembali hingga fix dengan yang bagian membuat jadwal. Nah.. bila saat itu tidak bisa kami dapat diajar dengan kakak fasil atau asisten dosen. Dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu atau memberi tugas.

Menurut saya pada saat pengajaran semua dosen sudah sangat bagus. Memiliki karakteristik dan cara yang berbeda untuk menyampaikan materi kepada para mahasiswa.  Sangat menghargai para mahasiswa dan toleran sekali. Memberikan apresiasi kepada mahasiswa – mahasiswa yang pemalas maupun yang rajin. Selalu memberi motivasi-motivasi penyemangat. Tetapi terkadang ada Beliau yang tidak tegas, hal ini pun membuat proses belajar terganggu.

Bagaimana dengan tugas dirumah??? Saya rasa sudah cukup dengan komposisi yang di ajarkan dengan para Dosen. Tetapi terkadang ada yang membuat kami menghela nafas. Yaitu , saat kami mendapat tugas kami berusaha mengerjakannya. Tetapi saat masuk kelas. Apa yang kami kerjakan tidak dikumpulkan. Padahal kami telah mengeluarkan sesuatu yang lebih untuk tugas tersebut. Nah… bagaimana jika saat dosen akan memberi tugas , setidaknya dosen dapat melihat sekilas apa yang telah kami kerjakan. Tidak semua mahasiswa menginginkan hasil yang baik tanpa proses. Kami ingin dilihat bagaimana proses kami meski menurut para dosen hasil kami tidak terlalu bagus.

Kami sebagai mahasiswa yang sangat nakal dan sulit untuk menerima pelajaran, meminta maav apabila mempunyai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dan kami berharap diantara kami dapat menjadi teman. Sehingga kami dapat mengkonsultasikan sesuatu, karena kepada para Dosen lah kami dititipkan orang tua kami. Dan kami ingin menjadi yang terbaik hingga dapat membuat Anda dan orangtua kami tersenyum lebar.

Doa-doa yang terlarut menjadi airmata semoga akan menjadi hari-hari terindah dan tak ada sesuatu yang sia-sia untuk proses pembelajaran. Kami akan mengevaluasi apa yang seharusnya kami perbaiki dan kami akan menjadi manusia-manusia yang mendekati sempurna. Dalam hal social, ilmu pengetahuan dan hati nurani. Aminnn