Jumat, 23 Desember 2011

Andai Aku Jadi Presiden



Berawal dari sudut – sudut kota, bukan desa. Kota yang megah, penuh gedung-gedung tinggi, rumah – rumah yang bertingkat dan sejahtera sekali. Kini kulihat pengamen-pengamen anak kecil dan pengemis-pengemis tua. Apakah yang sedang terjadi dengan negaraku??
Akan kuselidiki apa yang membuat hal ini terjadi?? Kan ku kumpulkan semua pengemis dan anak jalanan. Mempunyai tempat – tempat penampungan di satu daerah. Memberikan pelajaran tentang tata krama dan beribadah. Lalu belajar untuk membuka usaha. Menyekolahkan gratis bagi anak-anak hingga sesuai dengan standart akademiknya. Tentunya dengan memberi fasilitas-fasilitas yang mumpuni. Nahhh … dari mana ya uangnya???
Mataku mulai kutorehkan pada gedung-sedung bertingkat,, ku keluarkan statement agar mereka mengeluarkan anggaran sebesar lima ratus ribu rupiah perbulan. Saya rasa itu adalah nominal yang sangat kecil dibanding dengan rumahnya yang sepertina tumpukan istana.
Bagaimana dengan sahabat-sahabat pemerintahanku??? Tentunya akan kupecat semua yang melanggar undang-undang dasar 45 dan norma agama. Tetapi saya tidak langsung membiarkannya karena pastilah mereka akan mengajukan banding di pengadilan padahal mereka tidak bisa mengembalikan atas pelanggaran yang mereka lakukan. Setelah semua penjahat-penjahat pemerintah terkumpul, akan dicekoki makanan yang berbau ibadah dan ketegasan yang benar-benar sampai satu tahun lalu mengabdi pada Negara selama 1 tahun, tenang saja hal ini mendapat gaji yang sesuai dengan yang mereka lakukan. Sehingga mereka dapat menafkahi keluarga mereka.
Dengan begitu uang-uang anggaran tidak akan termakan kepada yang bukan haknya.. bahkan setiap bulan orang-orang bendahara kepercayaan saya akan menyamar menjadi orang biasa untuk melihat apakah orang-orang miskin dan anak jalanan mendapatkan hak yang sesuai atau tidak. Saya pun akan melihat hal tersebut 3 bulan sekali tanpa ada jadwal. Jadi mereka tidak dapat membuat scenario sebelum saya melihat keadaan rakyat-rakyat saya.
Lalu bagaimana dengan didesa??   Saya akan meminta kepada rektorat-rektorat setiap universitas untuk mengeluarkan mahasiswa-mahasiswa yang akan lulus untuk bekerja di pedesaan. Mengembangkan alat-alat untuk bekerja maupun komunikasi yang baik untuk bekerja. Sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengolah sesuatu yang ada di desa dan berbagi ilmu untuk menghadapi perekonomian, budaya dan komunikasi di zaman yang serba modern seperti ini. Dengan begitu kreatifitas mahasiswa tidak terbuang sia-sia begitu pula juga dengan pedesaan akan menjadi makmur dan sejahtera.
Tidak lupa untuk mengajarkan Ibadah, berolahraga , dan belajar. Sehingga setara antara beribadah kepada Allah, Mengeluarkan seni yang terpendam atau dapat dikatakan hoby dan selalu menuntut ilmu dan menuntut ilmu. Ilmu yang bermanfaat pastinya. Aminn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar